Ernesto "Che" Guevara adalah seorang revolusioner, dokter, dan pemimpin gerakan sosialis dari Argentina yang terkenal karena peranannya dalam revolusi Kuba. Namun, dia juga terlibat dalam gerakan sosialis di beberapa negara lain di Amerika Selatan, termasuk Brasil.
Pada tahun 1965, Che Guevara memulai kampanye gerilya di negara Bolivia, tetapi sebelumnya dia sempat berada di Brasil selama beberapa waktu pada tahun 1961. Saat itu, Che Guevara menjabat sebagai menteri industri dalam pemerintahan Fidel Castro di Kuba, dan ia melakukan perjalanan ke Brasil sebagai bagian dari kunjungannya ke negara-negara Amerika Latin.
Di Brasil, Che Guevara mengunjungi kawasan pedalaman di negara bagian Bahia dan berbicara dengan para pekerja perkebunan tentang masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh rakyat Brazil. Dia juga bertemu dengan beberapa tokoh revolusioner lokal dan memperjuangkan persatuan gerakan sosialis di seluruh Amerika Selatan.
Meskipun kunjungan Che Guevara ke Brasil tidak menghasilkan perjuangan gerilya langsung, ia memainkan peran penting dalam memperkuat gerakan sosialis di seluruh Amerika Selatan, termasuk Brasil. Pemikirannya tentang revolusi dan keadilan sosial terus mempengaruhi gerakan sosialis di seluruh dunia, termasuk di Amerika Latin.
Che Guevara dianggap sebagai salah satu tokoh revolusioner paling terkenal di dunia dan masih menjadi simbol perjuangan untuk keadilan sosial dan kesetaraan di seluruh dunia, termasuk di Brazil. Walau Che Guevara tidak terlibat dalam perjuangan gerilya langsung di Brazil, namun ia memberikan pengaruh yang kuat dalam gerakan sosialis di negara itu dan seluruh Amerika Selatan.
Che Guevara dan Soekarno
Ernesto "Che" Guevara dan Soekarno adalah dua tokoh revolusioner penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Amerika Latin dan Asia Tenggara. Meskipun mereka berasal dari wilayah yang berbeda, mereka memiliki banyak kesamaan dalam pandangan politik dan sosial.
Che Guevara adalah seorang revolusioner Argentina yang terkenal karena perannya dalam revolusi Kuba dan gerakan sosialis di Amerika Selatan. Dia mengadvokasi ide-ide revolusioner dan keadilan sosial, dan menganggap gerakan sosialis sebagai satu-satunya cara untuk mengatasi ketidakadilan dan ketimpangan sosial. Sementara itu, Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang memimpin perjuangan kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan dikenal sebagai tokoh nasionalis dan sosialis.
Pada tahun 1960, Che Guevara mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan Soekarno di Jakarta. Keduanya bertukar pandangan tentang perjuangan nasionalis dan sosialis, dan mengenai kebijakan luar negeri yang lebih mandiri untuk negara-negara berkembang. Keduanya juga sepakat bahwa perjuangan revolusioner harus dipimpin oleh rakyat dan bahwa gerakan sosialis harus menekankan pada kepentingan rakyat.
Pertemuan antara Che Guevara dan Soekarno mencerminkan kesamaan pandangan mereka dalam hal perjuangan kemerdekaan, sosialisme, dan persatuan gerakan revolusioner di seluruh dunia. Kedua tokoh ini menjadi inspirasi bagi banyak gerakan revolusioner di seluruh dunia dan menjadi simbol perjuangan untuk keadilan sosial, kemerdekaan dan kemakmuran rakyat.
Secara keseluruhan, pertemuan antara Che Guevara dan Soekarno menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dan persatuan antara gerakan sosialis dan nasionalis di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Keduanya memimpin perjuangan untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan politik di negara mereka, dan tetap menjadi ikon perjuangan bagi banyak orang di seluruh dunia.