TOR (The Onion Router) dikembangkan oleh organisasi nirlaba
bernama The Tor Project. The Tor Project adalah sebuah organisasi yang berfokus
pada pengembangan dan pemeliharaan jaringan TOR, serta perangkat lunak klien
TOR yang digunakan untuk mengakses jaringan tersebut. Organisasi ini didirikan
pada tahun 2006 dan berbasis di Amerika Serikat.
The Tor Project memiliki tim pengembang yang terdiri dari
sejumlah sukarelawan yang tersebar di seluruh dunia. Mereka bekerja secara
kolaboratif untuk mengembangkan dan memelihara perangkat lunak TOR, serta
menjalankan infrastruktur jaringan TOR yang digunakan oleh jutaan pengguna di
seluruh dunia.
Selain itu, The Tor Project juga bekerja sama dengan
sejumlah mitra dan organisasi lain dalam mempromosikan privasi dan keamanan
pengguna di internet, serta memberikan dukungan teknis dan pelatihan kepada pengguna
TOR. Organisasi ini didanai melalui sumbangan masyarakat sipil, yayasan, dan
individu, serta menerima dana dari berbagai sumber untuk membiayai operasional
dan pengembangan proyek TOR.
Cara kerja browser TOR dapat dijelaskan dalam beberapa
langkah berikut:
Pengguna menginstal dan menjalankan browser TOR di perangkat
mereka. Browser TOR ini didasarkan pada peramban web Mozilla Firefox yang telah
dimodifikasi.
Ketika pengguna memasukkan URL (Uniform Resource Locator)
atau alamat website yang ingin diakses, permintaan tersebut dienkripsi dan
dikirim melalui jaringan TOR.
Permintaan dari pengguna kemudian diteruskan melalui
serangkaian simpul (node) yang ada dalam jaringan TOR. Setiap simpul
mengenkripsi informasi sebelum meneruskannya ke simpul berikutnya, sehingga
informasi yang dikirimkan tidak bisa dilihat oleh simpul tersebut.
Permintaan dari pengguna akhirnya sampai ke simpul keluar
(exit node) sebelum mencapai tujuan akhir, yaitu server web yang diakses.
Di simpul keluar, permintaan dari pengguna di-dekripsi dan
dikirimkan ke server web tujuan untuk mengambil konten dari website yang
diminta.
Konten website yang diminta dikirimkan kembali ke simpul
keluar, dan dienkripsi lagi sebelum dikirim kembali melalui simpul-simpul lain
dalam jaringan TOR.
Konten website akhirnya sampai ke pengguna akhir melalui
simpul-simpul TOR, dan pengguna dapat melihatnya melalui browser TOR mereka.
Selama proses ini, alamat IP pengguna sebenarnya tersembunyi
dan tidak diketahui oleh server web tujuan, karena data dikirimkan melalui
serangkaian simpul yang mengenkripsi informasi. Hal ini memberikan privasi dan
anonimitas kepada pengguna, karena sumber lalu lintas tidak dapat dilacak
kembali ke alamat IP asli pengguna. Namun, penting untuk diingat bahwa
penggunaan TOR tidak sepenuhnya anonim, dan masih ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, seperti penggunaan aplikasi atau konten yang legal, serta
langkah-langkah keamanan tambahan yang perlu diambil untuk menjaga privasi dan
anonimitas secara efektif.
Setiap permintaan dalam jaringan TOR dibungkus dalam lapisan
(layer) enkripsi, yang memberikan nama "The Onion Router" pada
jaringan ini. Setiap simpul dalam jaringan hanya dapat membuka satu lapisan
enkripsi, sehingga hanya simpul keluar yang dapat membaca informasi yang
terkandung dalam permintaan.
Jaringan TOR memiliki ribuan simpul yang dikelola oleh
sukarelawan di seluruh dunia. Simpul-simpul ini membentuk jalur acak yang
digunakan oleh permintaan pengguna untuk menghindari jejak yang dapat dilacak.
Penggunaan jalur acak ini membuat sulit bagi pihak ketiga
untuk melacak alamat IP pengguna asli, karena setiap permintaan melalui
jaringan TOR mengubah jalur yang diambil setiap kali permintaan tersebut
dilakukan.
Namun, penting untuk diingat bahwa simpul keluar, tempat
permintaan keluar dari jaringan TOR dan mengakses server web tujuan, dapat
melihat isi permintaan yang tidak dienkripsi. Oleh karena itu, penting untuk
menghindari mengirimkan informasi pribadi atau data sensitif melalui jaringan
TOR, kecuali jika menggunakan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) yang
memberikan enkripsi tambahan pada data yang dikirimkan.
Selain itu, beberapa website mungkin dapat mengidentifikasi
pengguna yang menggunakan jaringan TOR dan menerapkan langkah-langkah keamanan
tambahan, seperti meminta verifikasi CAPTCHA atau memblokir akses dari jaringan
TOR.
Browser TOR juga dilengkapi dengan fitur-fitur keamanan
tambahan, seperti penghapusan otomatis jejak browsing dan penggunaan DNS
(Domain Name System) yang terenkripsi untuk meningkatkan privasi pengguna.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun browser TOR
dapat memberikan privasi dan anonimitas dalam menjelajah internet, tidak ada
sistem yang benar-benar sempurna. Pengguna tetap harus berhati-hati dalam
memilih dan mengakses konten di internet, serta menjaga langkah-langkah
keamanan yang diperlukan untuk melindungi privasi dan keamanan pribadi mereka.