TOR,Browser menyembunyikan IP yang sulit di lacak -->

Iklan Semua Halaman

Adbox

Subscribe Us

TOR,Browser menyembunyikan IP yang sulit di lacak

Admin
Friday, April 7, 2023

 





TOR (The Onion Router) adalah sebuah jaringan komputer yang dirancang untuk memberikan privasi dan anonimitas kepada penggunanya saat menjelajah internet.

TOR (The Onion Router) dikembangkan oleh organisasi nirlaba bernama The Tor Project. The Tor Project adalah sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan dan pemeliharaan jaringan TOR, serta perangkat lunak klien TOR yang digunakan untuk mengakses jaringan tersebut. Organisasi ini didirikan pada tahun 2006 dan berbasis di Amerika Serikat.

 

The Tor Project memiliki tim pengembang yang terdiri dari sejumlah sukarelawan yang tersebar di seluruh dunia. Mereka bekerja secara kolaboratif untuk mengembangkan dan memelihara perangkat lunak TOR, serta menjalankan infrastruktur jaringan TOR yang digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia.

 

Selain itu, The Tor Project juga bekerja sama dengan sejumlah mitra dan organisasi lain dalam mempromosikan privasi dan keamanan pengguna di internet, serta memberikan dukungan teknis dan pelatihan kepada pengguna TOR. Organisasi ini didanai melalui sumbangan masyarakat sipil, yayasan, dan individu, serta menerima dana dari berbagai sumber untuk membiayai operasional dan pengembangan proyek TOR.

Cara kerja browser TOR dapat dijelaskan dalam beberapa langkah berikut:

Pengguna menginstal dan menjalankan browser TOR di perangkat mereka. Browser TOR ini didasarkan pada peramban web Mozilla Firefox yang telah dimodifikasi.

Ketika pengguna memasukkan URL (Uniform Resource Locator) atau alamat website yang ingin diakses, permintaan tersebut dienkripsi dan dikirim melalui jaringan TOR.

 

Permintaan dari pengguna kemudian diteruskan melalui serangkaian simpul (node) yang ada dalam jaringan TOR. Setiap simpul mengenkripsi informasi sebelum meneruskannya ke simpul berikutnya, sehingga informasi yang dikirimkan tidak bisa dilihat oleh simpul tersebut.

Permintaan dari pengguna akhirnya sampai ke simpul keluar (exit node) sebelum mencapai tujuan akhir, yaitu server web yang diakses.

 

Di simpul keluar, permintaan dari pengguna di-dekripsi dan dikirimkan ke server web tujuan untuk mengambil konten dari website yang diminta.

Konten website yang diminta dikirimkan kembali ke simpul keluar, dan dienkripsi lagi sebelum dikirim kembali melalui simpul-simpul lain dalam jaringan TOR.

 

Konten website akhirnya sampai ke pengguna akhir melalui simpul-simpul TOR, dan pengguna dapat melihatnya melalui browser TOR mereka.

 

Selama proses ini, alamat IP pengguna sebenarnya tersembunyi dan tidak diketahui oleh server web tujuan, karena data dikirimkan melalui serangkaian simpul yang mengenkripsi informasi. Hal ini memberikan privasi dan anonimitas kepada pengguna, karena sumber lalu lintas tidak dapat dilacak kembali ke alamat IP asli pengguna. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan TOR tidak sepenuhnya anonim, dan masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti penggunaan aplikasi atau konten yang legal, serta langkah-langkah keamanan tambahan yang perlu diambil untuk menjaga privasi dan anonimitas secara efektif.

 

Setiap permintaan dalam jaringan TOR dibungkus dalam lapisan (layer) enkripsi, yang memberikan nama "The Onion Router" pada jaringan ini. Setiap simpul dalam jaringan hanya dapat membuka satu lapisan enkripsi, sehingga hanya simpul keluar yang dapat membaca informasi yang terkandung dalam permintaan.

Jaringan TOR memiliki ribuan simpul yang dikelola oleh sukarelawan di seluruh dunia. Simpul-simpul ini membentuk jalur acak yang digunakan oleh permintaan pengguna untuk menghindari jejak yang dapat dilacak.

 

Penggunaan jalur acak ini membuat sulit bagi pihak ketiga untuk melacak alamat IP pengguna asli, karena setiap permintaan melalui jaringan TOR mengubah jalur yang diambil setiap kali permintaan tersebut dilakukan.

Namun, penting untuk diingat bahwa simpul keluar, tempat permintaan keluar dari jaringan TOR dan mengakses server web tujuan, dapat melihat isi permintaan yang tidak dienkripsi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari mengirimkan informasi pribadi atau data sensitif melalui jaringan TOR, kecuali jika menggunakan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) yang memberikan enkripsi tambahan pada data yang dikirimkan.

 

Selain itu, beberapa website mungkin dapat mengidentifikasi pengguna yang menggunakan jaringan TOR dan menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan, seperti meminta verifikasi CAPTCHA atau memblokir akses dari jaringan TOR.

Browser TOR juga dilengkapi dengan fitur-fitur keamanan tambahan, seperti penghapusan otomatis jejak browsing dan penggunaan DNS (Domain Name System) yang terenkripsi untuk meningkatkan privasi pengguna.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun browser TOR dapat memberikan privasi dan anonimitas dalam menjelajah internet, tidak ada sistem yang benar-benar sempurna. Pengguna tetap harus berhati-hati dalam memilih dan mengakses konten di internet, serta menjaga langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk melindungi privasi dan keamanan pribadi mereka.